Baru Sembuh dari 'Stroke', Makassar Biennale Fokus Bangkit Tegak dan Terhormat
MAKASSAR – Kurator Makassar Biennale (MB) 2025, Irwan AR, memberikan pandangan jujur mengenai kondisi perhelatan seni dua tahunan ini. Menggunakan metafora yang lugas, Irwan menyebut Makassar Biennale baru saja "sembuh dari stroke", sehingga fokus utamanya saat ini adalah untuk bangkit dan kembali berdiri tegak secara terhormat.
Menurutnya, adalah sebuah kenaifan jika publik berharap MB dalam perhelatan "Revival" kali ini bisa langsung "melawan" dengan kapasitas penuh.
"Makassar Biennale baru saja sembuh dari 'stroke'. Adalah naif berharap MB Revival 2025 dapat mengikuti ekspektasi segelintir orang. Ia paling tidak kembali bangkit berdiri, setidaknya untuk tegak sehormat-hormatnya," ujar Irwan AR, Selasa (18/11/2025).
Irwan menjelaskan, tantangan MB ke depan tidaklah ringan. Peran biennale ini tidak hanya dituntut untuk menjadi barometer pencapaian artistik seni rupa di Makassar, tetapi juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebagai medium narasi sosial.
"Tantangannya adalah bukan sekadar menjadi barometer bagi pencapaian artistik seni rupa di Makassar, juga bagaimana seni rupa kita menanggapi lingkungan dan menjadi medium narasi sosialnya," tegasnya.
Karena kondisi pemulihan inilah, Irwan AR memaklumi adanya sejumlah keterbatasan teknis. Ia secara pribadi mengungkapkan harapannya agar dua seniman, Firman Djamil dan Zam Kamil, dapat berpartisipasi. Namun, hal itu belum dapat terwujud.
"Karena itu, saya pribadi berharap Firman Djamil dan Zam Kamil hadir di panggung utama MB 2025, tapi kendala teknis sehingga belum bisa diwujudkan. Sebab tadi, MB sedang berupaya bangkit dengan tegak berdiri secara hormat," pungkasnya.

Comments (0)
There are no comments yet