Universitas Fajar Kolaborasi Gelar Cultural Exchange Camp 2025, Perkuat Diplomasi Budaya Antar Mahasiswa Internasional

Jalil - News
10 November 2025 13:55

Gowa 7-8 November 2025, Sulawesi Selatan – Tiga perguruan tinggi di Makassar, yakni Universitas Fajar (UNIFA), Universitas Bosowa, dan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, berkolaborasi menyelenggarakan Cultural Exchange Camp 2025 di Botanical Garden Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program International Community Service yang bertujuan memperkuat diplomasi budaya dan pengabdian kepada masyarakat berbasis internasional.

Sebanyak 170 peserta terlibat dalam kegiatan ini, terdiri atas mahasiswa internasional asal Tiongkok, Suriah, Sudan, dan Timor Leste, serta mahasiswa dan dosen dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Pancasakti Makassar, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dan Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI).

Kegiatan ini dirancang sebagai ruang dialog lintas budaya dan pertukaran pengetahuan antarnegara, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia kepada peserta asing. Kegiatan turut menghadirkan sesi pengenalan budaya lokal, permainan kolaboratif, hingga live-in pengalaman tradisional.

Acara pembukaan diisi dengan pengenalan tiga nilai budaya Bugis-Makassar, yakni sipakatau (saling menghargai), sipakalebbi (saling memuliakan), dan sipakainge (saling mengingatkan), yang menjadi landasan interaksi selama kegiatan berlangsung.

Pendiri Botanical Garden Gowa, selaku tuan rumah kegiatan, menyampaikan bahwa pelaksanaan kemah budaya ini sejalan dengan upaya penguatan literasi global mahasiswa.

“Kegiatan ini disusun untuk membangun pemahaman budaya, keberagaman, serta pelestarian lingkungan. Mahasiswa dari berbagai negara dapat belajar dalam suasana terbuka, saling menghargai, dan bekerja sama,” ujarnya.

Baca juga:
Jelang PSU, Anggota DPR RI Frederik Kalalembang dan Kapolres Palopo Bahas Strategi Keamanan dan Ketertiban

Malam hari menjadi puncak keakraban melalui kegiatan “Local Food, Global Friendship”, di mana seluruh peserta menikmati santap malam secara tradisional (ngeliwet) dan menampilkan pertunjukan seni dari masing-masing negara. Mahasiswa Sudan dan Timor Leste membawakan tarian tradisional, sedangkan peserta dari Suriah dan Tiongkok menyanyikan lagu daerah asal mereka.

Pada hari kedua, peserta mengikuti aktivitas berbasis pengalaman lokal seperti menanam padi, membuat klepon, meracik bedak tradisional, hingga mengenal biodiversitas kawasan Botanical Garden. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman budaya melalui praktik langsung dan interaksi sosial.

Kolaborasi lintas perguruan tinggi ini dipandang sebagai langkah nyata dalam program internasionalisasi pendidikan tinggi, terutama dalam penguatan jejaring global dan diplomasi budaya berbasis mahasiswa.

Kegiatan Cultural Exchange Camp 2025 diharapkan menjadi agenda rutin sebagai jembatan hubungan antarbangsa, memperluas ruang dialog antarbudaya, serta memperkenalkan Indonesia sebagai ruang belajar yang terbuka dan beragam.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment