"Polda Sulsel Kawal Distribusi Beras, Antisipasi Penimbunan dan Oplosan"

Ramli - News
15 August 2025 14:45
Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono dan Gubernur Sudirman Sulaiman melepas rombongan Gerakan Pangan Murah Polri (GPMP) di Gudang Bulog Panaikang, Kamis (14/8/2025).

MAKASSAR - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Rusdi Hartono memastikan pihaknya mengawasi distribusi dan ketersediaan beras di daerah ini. Menurut dia, Satuan Tugas (Satgas) Pangan telah bekerja maksimal untuk mengantisipasi praktik ilegal seperti pengoplosan dan penimbunan beras.

“Satgas Pangan sangan intens melakukan pengawasan tindakan yang diduga ilegal seperti penimbunan beras maupun pengoplosan," ujar Rusdi di acara kick off Gerakan Pangan Murah Polri (GPMP) di Gudang Bulog Panaikang, Kamis (14/8/2025).

Menurut Rusdi, Satgas Pangan akan mengambil tindakan tegas kepada pelaku yang terbukti melakukan tindakan yang tidak sesuai aturan. Hingga saat ini, kata Rusdi, pihaknya belum menemukan adanya kasus penimbunan maupun pengoplosan beras di wilayah Sulsel. Ia berharap kondisi tersebut dapat terus terjaga.

Adapun, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Komisaris Besar Dedi Supriyadi mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap distribusi beras. Menurut dia, fokus utama Satgas Pangan, saat ini adalah pada penyaluran beras program SPHP, mengingat Sulsel merupakan daerah sentral produksi sekaligus pemasok beras untuk berbagai daerah di luar provinsi.

“Kami mengawal penyaluran SPHP karena Sulsel ini daerah sentral, daerah pemasok dari luar daerah lainnya,” ujar Dedi.

Dia mengatakan, pihaknya telah memberi atensi tinggi terhadap seluruh proses distribusi beras. “Jadi kita sangat atensi masalah ini,” tambahnya.

Mengenai isu beras oplosan yang sempat ramai dibicarakan publik, Dedi menyatakan tidak ada temuan di Sulsel. Menurutnya, pengecekan di lapangan telah dilakukan secara berkala oleh Satgas Pangan. Menanggapi isu penimbunan beras, Dedi mengatakan, pihaknya aktif memantau gudang-gudang penyimpanan.

“Tidak ada temuan, kami pantau dan cek pergudangan sampai saat ini tidak ada temuan," imbuh dia.

Sebelumnya, Kapolda dan Gubernur Sudirman melepas puluhan kendaraan dinas berisi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan mengangkat bendera start. Kendaraan SUV dan truk itu bergerak beriringan, dikawal mobil patwal polisi. Kick off kali ini pihaknya menyalurkan 214 ton beras SPHP ke masyarakat melalui 152 titik distribusi.

“Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk kurang lebih 34.500 masyarakat di Sulawesi Selatan,” kara Rusdi.

Baca juga:
Luis Suarez Pilih Batalkan Reuni Dengan Lionel Messi Di Inter Miami

Menurut Rusdi, program ini menjadi komitmen Polri bersama Pemda, Bulog, TNI, dan instansi lainnya untuk memastikan ketersediaan beras sekaligus menjaga stabilitas harga.

"Situasi keamanan di Sulsel sejauh ini aman dan kondusif, tanpa gejolak terkait pasokan beras," imbuh dia.

Rusdi mengaku, pihaknya telah menggunakan harga yang telah dipatok oleh Bulog sendiri. Per 1 kilogram beras dijual dengan harga Rp11 ribu, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500.

"Memang ada perbedaan, karena jarak tempuh tempuh yang berbeda beda karena ada biaya ongkos. Tapi tidak lebih dari harga eceran yang tertinggi yaitu Rp12.500,"beber dia.

Sebelum kick off, Polda Sulsel telah menyalurkan 717 ton beras dalam enam hari, atau lebih dari 100 ton per hari. Hingga akhir 2025, Bulog menargetkan distribusi mencapai 45 ribu ton beras.

Adapun, Gubernur Sudirman mengapresiasi langkah Polda Sulsel dan Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras. Menurutnya, distribusi yang merata bisa menjadi “penyeimbang” di tengah isu kenaikan harga.

“Harga beras itu tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sama mungkin seperti tekanan darah. Kalau tinggi bisa stroke, kalau rendah bisa pingsan. Harus dijaga tetap stabil,” kata Sudirman.

Dia mengatakan, cadangan beras Sulsel saat ini mencapai 500 ribu ton, tertinggi sepanjang sejarah. “Insyaallah, stok ini cukup untuk enam bulan ke depan, apapun kondisinya,” imbuh dia. (*)

 

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment