Dari Nipah Park hingga Losari: Cara Unik Asia Ramli Hidupkan Kembali Leluhur di Tengah Hiruk Kota

Redaksi - News
21 November 2025 13:34
Dok. Pertunjukan Asia Ramli

MAKASSAR – Di tengah riuh pengunjung Nipah Park dan debur ombak Pantai Losari, sebuah pemandangan kontras akan tersaji pada Sabtu, 22 November 2025. Seniman Asia Ramli akan hadir membalut tubuh dan ruang dengan sarung, sebuah kain yang selama ini identik dengan kehangatan rumah dan kesakralan ibadah.

Melalui karya "Jejak Waktu Dalam Sarung", Asia Ramli mencoba menjawab keresahan tentang lunturnya nilai tradisi di tengah modernisasi. Namun, alih-alih menolak modernitas, ia justru membawa simbol tradisi itu masuk ke jantung keramaian kota.

Direktur Makassar Biennale, Irfan Palippui, menggambarkan langkah ini sebagai upaya "menghidupkan mesin waktu". Ia menjelaskan bahwa sarung bagi masyarakat Sulawesi Selatan adalah "rumah" sekaligus "kosmologi".

Baca juga:
Kemenag Sulsel-NU Care Lazisnu Gelar Festival Ramadan

"Apa yang dilakukan Asia Ramli adalah mengubah pertanyaan kita. Bukan lagi bertanya 'apa makna sarung ini?', tetapi 'apa yang bisa dilakukan sarung ini di masa sekarang?'," tutur Irfan.

Dengan mementaskan karya ini di tiga titik, pusat perbelanjaan, ruang publik wisata, dan ruang terbuka Dewan Kesenian Sulsel, Asia Ramli seolah ingin menegaskan bahwa jejak leluhur tidak pernah hilang. Ia ada di dalam lipatan sarung, bergerak dinamis, dan mampu beradaptasi di mana pun anak cucunya berpijak.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment