BMKG: El Nino Bakal Berakhir, Ancaman Lain Mengintai
Kantor BMKG
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, fenomena iklim yang memicu anomali kenaikan suhu, El Nino, akan segera berakhir. Di sisi lain, dia meminta warga Indonesia agar waspada dengan potensi bencana yang mengintai.
Disebutkan, El Nino memengaruhi pola iklim dan curah hujan di Indonesia, menyebabkan musim kemarau yang panjang dan kekeringan ekstrem di sejumlah wilayah. Hingga terjadi kekurangan pasokan air.
Dia menuturkan, sepanjang tahun 2020, 2021, dan 2022, Indonesia mengalami musim kemarau yang diwarnai fenomena La Nina. Di mana, pada saat La Nina melanda, akan terjadi curah hujan tinggi.
"Meskipun saat ini El Nino masih cukup kuat, BMKG memprediksi bahwa fenomena ini akan melemah dan berakhir pada awal tahun 2024. Ini akan diikuti oleh musim hujan yang meningkat, dengan curah hujan di atas normal, terutama pada Januari dan Februari," kata Dwikorita dikutip dari keterangan di situs resmi BMKG, Selasa (31/10/2023).
"Kondisi El Nino yang sedang berlangsung menyebabkan peningkatan kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Dampak lain dari El Nino adalah peningkatan suhu permukaan laut di Samudera Hindia, terutama di sebelah timur Afrika, yang mengakibatkan awan hujan lebih banyak terbentuk di wilayah tersebut daripada di Indonesia. Sebagai akibatnya, curah hujan di Indonesia menjadi minim," tambahnya.
Baca juga:
Anies Safari Politik di Makassar, Ini Tokoh yang Mendampinginya
Dengan bakal meredanya kekeringan, Dwikorita mengingatkan agar siap-siap dengan musim hujan yang akan tiba.
"Ketika musim hujan tiba, potensi banjir, longsor, dan banjir bandang meningkat. Stakeholder terkait harus mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola situasi ini," katanya.
"BMKG juga telah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memantau dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi bersamaan dengan musim hujan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak El Nino dan meminimalkan krisis pangan di masa depan," pungkas Dwikorita. (*)
Comments (0)
There are no comments yet