Pemimpin Mega Proyek Abai Kebutuhan Dasar Masyarakat Desa
BULUKUMBA - Di tengah gemerlap pembangunan infrastruktur besar di pusat kota Bulukumba, warga desa masih bergulat dengan permasalahan mendasar yang tak kunjung terselesaikan. Fenomena ini menunjukkan ketimpangan fokus pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah pimpinan Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf.
Desa Terlupakan oleh Proyek Gedung Megah
Sementara gedung-gedung pemerintahan dan pusat perbelanjaan modern menjulang di pusat kota, warga desa seperti di Bontobahari dan Herlang masih harus berjuang dengan masalah akses air bersih dan jalan rusak. Kondisi ini menyoroti kebijakan pembangunan yang cenderung mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat pedesaan.
"Kami sudah lelah dengan janji-janji kosong. Yang kami butuhkan adalah tindakan nyata untuk memperbaiki akses air bersih," ungkap Andi Baso, warga Kecamatan Bontobahari.
Di Kecamatan Herlang, Nurhayati menyuarakan keluhannya, "Jalan rusak membuat aktivitas sehari-hari kami terganggu, dari pendidikan anak-anak hingga distribusi hasil pertanian."
Ketiadaan akses air bersih dan jalan yang layak bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga berdampak serius pada ekonomi dan pendidikan masyarakat desa. Petani kesulitan mengangkut hasil panen, sementara anak-anak terhambat dalam mengakses pendidikan.
Baca juga:
Ini Daftar Usungan NasDem untuk Pilgub dan Pilbup di Sulsel
Pilkada 2024, JADIkan Perubahan Nyata
Menjelang Pilkada Bulukumba 2024, masyarakat menaruh harapan besar pada calon pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. Mereka menginginkan pemimpin yang tidak hanya fokus pada proyek-proyek besar, tetapi juga memperhatikan kebutuhan mendasar warga desa.
"Kami butuh pemimpin yang benar-benar mendengar dan bertindak, bukan sekadar memberikan janji manis saat kampanye," tegas Nurhayati.
Ketimpangan pembangunan antara kota dan desa di Bulukumba menjadi cermin dari kebijakan yang kurang memperhatikan keseimbangan. Masyarakat berharap agar pembangunan ke depan tidak hanya megah di pusat kota, tetapi juga menyentuh hingga ke pelosok desa, memenuhi kebutuhan dasar seluruh lapisan masyarakat.
Comments (0)
There are no comments yet